Minggu, 31 Juli 2016

INILAH TRAINING MENDAPATKAN MODAL NON JAMINAN

PROGRAM TRAINING UNTUK MENDAPATKAN MODAL SISTEM KEMITRAAN

 BATAS PENDAFTARAN:
TANGGAL : 03 AGUSTUS 2016
PENDAFTARAN VIA  WA
+62 877 3974 9300

BIAYA DI TRANSFER KE REKENING

Minggu, 03 Agustus 2014

APAKAH KORUPSI DI INDONESIA INI MERUPAKAN BUDAYA???


APAKAH KORUPSI  DI INDONESIA  INI MERUPAKAN BUDAYA???
images
Katanya  .......Indonesia, negeri yang katanya makmur sentosa namun pada kenyataannya kemiskinan merajalela, bahkan hanya untuk mencari sesuap nasi banyak yang mengadu nasib dengan mempertaruhkan nyawa dan harga diri ke negeri seberang yang kekayaan alamnya masih jauh dari negara kita. Pembangunan yang tidak menyeluruh dan merata salah satunya disebabkan oleh korupsi. Dan hingga kini Indonesia masih belum bisa lepas dari jerat korupsi.
“Apakah  korupsi di Indonesia merupakan budaya?”
Kenapa ya? *mikir keras*
1. Karena tidak ada kepastian hukum ( FAKULTAS HUKUM HARUS DIREFORMASI???)  bagi pelaku korupsi, apa lagi hukum kita bisa dibeli. Apa tidak nyaman menjadi koruptor. Sekarang coba Anda lihat, kabarnya Gayus itu masih ada di penjara mewah atau malah sekarang dia lagi happy happy ..........semuanya bagai air mengalir saja
2. Karena hingga kini belum ada Satu pun vonis kepada terpidana korupsi yang menimbulkan efek jera .
Maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia bukan lagi membudaya, tapi sudah menjadi suatu seni berkorupsi. Seni korupsi? What? ............Mengapa dikatakan Negara Muslim hampir 85% kok budaya korupsi tumbuh sumbur disini
Korupsi di Indonesia susah banget diberantas karena sudah mendarah daging. Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi.
Lalu apa yang membuat negara ini demikian?
Banyak faktor yang membuat seperti ini,salah satunya adalah pola pembelajaran yang kurang tepat di saat masih sekolah,biaya yang mahal dan penghasilan yang minim dari para orang tua membuat anak menginginkan perubahan hidup yang lebih layak,banyak uang ,hidup enak bagaimanapun caranya.
 Bahkan GURU saja sebagai panutan juga ada yang korupsi terus bagaimana ini jadinya
Contoh korupsi disekitar kita, yaitu:
Contoh simpel tapi nyata dan ada dimana-mana yaitu mencontek. Mencontek merupakan hal yang wajar dilakukan oleh para siswa juga mahasiswa, karena sudah menjadi kewajaran maka itu sudah membudaya. Maka dari itu penanaman mental anti korupsi juga harus dibudidayakan.
Korupsi juga bisa dilakukan terhadap sesuatu yang tidak berwujud (nonmateri), seperti waktu. Seorang guru bisa disebut korupsi waktu, kalo misalnya tidak bekerja sesuai waktu yang telah ditetapkan. Atau ia sering menghilang dari kantor di saat jam kerja, untuk keperluan pribadi......ayo para Guru ikut koreksi diri

Semoga Korupsi mulai jadi prioritas utama dalam penangannya bukan semata-mata tuga ICW ataupun KPK, tetapi rakyat yang berjumlah 241 juta jiwa wajib untuk ikut memerangi hal ini

Selasa, 21 Januari 2014

PROGRAM TRAINING FOR SEDEKAH UNTUK INDONESIA

PROGRAM TRAINING FOR SEDEKAH UNTUK INDONESIA

PROGRAM TRAINING INI POLA SEDEKAH KAMI AKAN BERMITRA DI SELURUH INDONESIA dari hasil TRAINING ini akan disedekahkan 70% untuk kepentingan PENDIDIKAN, RUMAH TAZFID, MASJID, PONDOK PESANTREN, SAUDARA KITA YANG TERBELIT HUTANG,YATIM PIATU, DUAFA, RUMAH SAKIT, PEJUANG UNTUK NEGERI, PEMIMPIN SHOLEH dll...KAMI MOHON ANDA UNTUK MENYEBARKAN PEMIKIRAN INI SEBAGAI BENTUK PEDULI DAN ANDA JUGA TERMASUK BERESEDEKAH SILAHKAN SMS/TELPON KE HOTLINE : 08773974 9300 ( Ir. WAHYU BASUKI, MT. TRAINER TRAINING FOR SEDEKAH )
 SEANDAINYA PROGRAM TRAINING FOR SEDEKAH... dan jika PEMIKIRAN ini bisa diikuti oleh TRAINER, MOTIVATOR, TOKOH, PROFESOR seluruh Indonesia..maka seandainya diseluruh kota Propinsi Di Indonesia diselenggarakan di 34 kota Propinsi sehari peserta 5000 x 34 x biaya Training 50.000 = Rp. 10 750.000.000,- jika 70% disedekahkan berjumlah Rp. 7.525.000.000,- dalam sehari serentak diselenggarakan di 34 Propinsi .......kalau kita hitung selama 12 bulan ...berjumlah Rp. 2. 709.000.000.000,- LUAR BIASA insyaallah akan membantu program PEMERINTAH...khususnya kaum DUAFA akan bisa mulai BERSINAR UNTUK MERDEKA dari kemiskinan....insyaallah berhasil amin

Jumat, 27 Januari 2012

Akhlak kepada Allah



Akhlak kepada Allah :
1.     Allah uji dengan sakit dan miskin, kita sabar. Jadi kalau orang itu diuji oleh Allah, dia tidak sabar, sebenarnya dia kurang ajar dengan Allah.
2.     Kalau Allah tentukan suatu ketentuan kepada kita, kita mencari rezeki tapi dapat sedikit mesti redha. Sudah belajar sungguh-sungguh tapi tak lulus, mesti redha. Ingin jadi kaya, tapi Allah tentukan miskin juga, mesti redha. Redha menerima ketentuan dari Allah, itu akhlak. Jadi kalau orang tak redha dengan ketentuan Allah artinya orang itu kurang ajar, biadab dengan Allah.
3.     Merasa takut, gerun, cinta, malu, rasa selalu diawasi itu adalah akhlak kepada Allah. Kalau orang senantiasa terasa Allah mengawasi dia, malu kepada Allah, malu untuk buat jahat.
Akhlak kita kepada sesama manusia :
  • Lemah lembut
  • Pemurah
  • Kasih sayang
Tidak ada hasad dengki dengan orang, tidak pendendam, tidak pemarah, itu akhlak.
Kita beribadah untuk melahirkan akhlak. Jadi akhlak dalam ajaran Islam kalau dinisbahkan sebatang pohon untuk merupakan buah.
Kalau seorang itu hanya dapat menegakkan aqidah dalam dirinya, tapi tidak berbuat, tidak melaksanakan atau orang hanya sekedar beraqidah tapi tidak melaksanakan perintah Allah, kalau dinisbahkan pohon adalah pohon yang baru ada akar tunjang. Belum dapat bermanfaat kepada kita. Setelah beraqidah, ada yang shalat saja, zakat dan puasa tak buat, fardhu kifayah tak buat, kalau nisbah kepada pohon tadi, pohon yang hanya ada akar tunjang dan batang, belum sempurna juga. Ada yang rukun Islamnya beres, fardhu kifayah tak buat, ibadah sunat tak buat dan seterusnya, orang yang seperti itu ibarat pohon yang belum sempurna. Sebagian orang dapat melaksanakan perkara sunat walaupun tak penuh, yang mubah dapat sedikit banyak dijadikan ibadah, orang yang seperti itu kalau ibarat pohon, sudah ada sedikit daun, sedikit bunga, tapi buah belum ada. Kalau sudah memiliki beberapa akhlak yang baik dalam Islam, kalau dinisbahkan pohon maka sudah ada buah. Pohon itu sudah sempurna, sudah lengkap, hanya saja belum rimbun dan belum subur.